Penjajahan
identik dengan karakusan, perampasan hak, perlakuan semena-mena, menghilangkan
nyawa, penderitaan berkepanjangan .Tidak ada kata positif untuk menggambarkan
sebuah penjajahan. Indonesia pernah menjadi bangsa yang babak belur karena
dijajah selama ratusan tahun, rakyatnya sengsara lahir dan batin dan kalau
boleh dibilang lukanya masih ada sampai sekarang.
Film
yang berjudul Palm Tress in the Snow yang disutradarai oleh Fernando Gonzalez
Monila ini mengangkat kisah derita berkepanjangan akibat dari penjajahan. Film
ini diadapatasi dari novel yang berjudul Palmeras en la nieve karya Luz Gabaz, mengisahkan negara eksotis penghasil Kakako (coklat) yang melimpah yaitu
Benua Guinea Afrika, Fernando Po (Sekarang Boiko). Negara eksotis itu ditumbuhi
Pohon Kakao yang melimpah ruah. Meskipun begitu seperti negara jajahan
kebanyakan, penduduk asli malah sengasara. Penduduk asli Fernando Po (sekarang
Boiko) yang berkulit hitam gelap dijajah dan ditatap dengan jijik oleh orang
yang menjarah tanah meraka yaitu orang kulit putih Spanyol. Rakyat Fernando Po
menderita, dijadikan buruh ditanah mereka sendiri dalam kurun waktu yang tidak
singkat.
Film
ini dibintangi oleh aktor kenamaan Spanyol Mario Casas (Kilian). Kilian
sebelumnya tinggal bersama ibu dan saudara perempuannya di pegunungan Huesca,
tapi ia menyusul ayahnya Anton (Emilio Gutierrez Caba) dan saudaranya Jacobo (
Alaian Hernadez) yang sudah lebih dulu mendirikan dinasti jajahannya di Guinea
Afrika, Fernando Po. Setelah sampai di Fernando Po Kilian tersihir oleh
keindahan alam dan ke-eksotisan penduduknya. Sebagai anak dari orang yang
berpengaruh semenjak kedatangannya Kilian sudah diperlakukan istimewa dan mendapat fasilitas mewah.
Saat
ia mulai diajarkan menjadi mandor di perkebunan Kakao oleh ayah dan saudaranya
Kilian mulai melihat ketidak-adilan yang didapatkan penduduk asil oleh
orang-orangnya, orang Spanyol. Orang-orang Spanyol memperlakukan penduduk asli
Fernando Po dengan sangat tidak manusiawi, mereka dipaksa kerja di perkebunan
Kakako dengan upah yang tidak seberapa. Mereka bekerja tidak kenal waktu tapi
upah yang didapat tidak seberapa. Kalau mereka berbuat salah sedikit saja dan membangkang maka tendangan, pukulan dan perlakuan
tidak biadab lainnya siap mereka terima.
Ketegangan
selalu terjadi setiap kali penduduk asli Fernando Po berinteraksi dengan
orang-orang Spanyol. Orang-orang Spanyol hidup sejahtera diatas penderitaan
penduduk Fernando Po. Kelaparan, kurang gizi, sakit tidak ada obatnya bukan hal
baru bagi Penduduk Fernando Po walaupun mereka hidup diatas tanah yang kaya.
Sedangkan orang-orang Spanyol berpestas ria, makan malam mewah bersama
koloninya dan perempuan-perempuan Fernando Po kerap dijadikan pelampiasan nafsu
hewan orang-orang Spanyol.
Disaat
ketegangan antara penduduk Fernando Po dan orang-orang Spanyol makin tidak
terkendalai Kilian malah terpesona oleh gadis eksotis asli Fernando Po bernama
Bisilia (Berta Vazquez), seorang gadis yang berfropesi sebagai perawat.
Cinta
Kilian dan Bisilia kian bersemi diatas situasi yang kian memanas, ketika perang
pecah keduanya harus rela untuk berpisah. Cinta Kilian dan Bisilia semakin
terluka ketika Kilian mengetahui gadis
pujaan hatinya itu telah diperkosa oleh kakanya Jacobo beserta teman-temannya.
Setelah
tragedy penjajahan dan perang sudah lama berlalu tapi luka orang-orang yang
pernah mengalaminya seolah tidak pernah kering.
Orang-orang Fernando Po /Boiko tidak pernah mau membicarakan tentang
orang Spanyol sedikitpun, merka anti Spanyol. Ketika Kilian sudah uzur bayangan
Bisilia masih saja dipelupuk matanya. Rasa bersalah mengerogotinya, Kilian
masih menyimpan luka atas perpisahannya dengan Bisilia
Keponankan
Kilian yaitu anak perempuan Jacobo tidak tahan melihat penderitaan pamannya, ia
berniat kembali ke Fernando Po/Boiko untuk mencari Bisilia, nama yang selalu
saja disebutkan pamannya dalam tidur.
.
Komentar