Pelajar dan Mahasiswa Wajib Nonton !! 5 Pelajaran Berharga dari Film Legend 3 Idiots Tentang Dunia Pendidikan
Karena
otak dan hatinya terbang ke Hungaria. Farhan ingin menjadi seorang Photographer
Alam Liar bersama idolanya Andre Isthawa di Hungaria tapi malah terjebak di
Universitas Teknik Mesin. Dan Rastogi berlari terbirit-birit tanpa tahu apa
yang dikerjarnya. Rastogi dikejar hantu ketakutan, ia ketakutan menghadapi masa
depan. Ketakutan itu membuat ia menjadi pesimistik akut akibatnya Raju berlari
kencang tapi jalan ditempat, lelah tapi tidak ada hasil. Ia ingin sekali
mendapat nilai bagus setiap ujian akhir tapi bukanya belajar ia malah
memperbanyak cincin jimatnya yang ia sematkan di setiap jari.
Dan
Rancho ia kuliah dengan segenap jiwa dan raganya, mesin dan mekanika adalah
jiwanya. Ia tidak peduli soal peringkat dan nilai besar tapi ketika ujian akhir
ia selalu peringkat teratas. Hal tersebut dikarenakan Rancho belajar dengan
senang dan sepenuh hati, mesin, mekanika dan belajar adalah dunianya. Rancho
satu-satu burung yang bebas dalam sangkar Dr.Viru Sahastrabuddhe. Rancho
memilki pribadi yang begitu indah seperti bait-bait dalam soundtrack Film 3
Idiots :
Dia bagai angin, dia
bagai layang-layang
Dimanakah dia?
Saat jurang menuntun
kita dia akan perjelas jalannya
Ketika masa depan
mengejar kita dia menikmati hari-harinya
Hidup merdeka dalam
tiap peristiwa
Darimanakah dia datang
Menjamah hati kita, dia
bagai peneduh dalam terik panas
Bagai kebun ditengah
gurun,
Ia penyembuh luka,
Saat kita kalah dalam
perang dia akan seberangi lautan, berenang menerjang rintangan,
Dia adalah naungan
rintangan, dia penyangga kita,
Pelajar
dan mahasiswa wajib nonton film 3 Idiots.
Rancho, teman-teman kuliahnya, kehidupan kampus ICE akan memberikan pelajaran
berharga tentang bagaimana seharusnya kita menjalani pendidikan kita . Berikut 5
pelajaran berharga dari Film Legend 3 Idiots tentang dunia pendidikan
1. Kalau
Belajar Kurangi Menghafal
![]() |
Rancho Belajar |
Seperti kata Rancho “Jangan mengahafal dalam belajar tapi pahami
materinya, nikmat indahnyai ilmu pengetahuan”. Seperti Chatur (Omi Vaidya) ketika ia
terpilih untuk berpidato mewakili para mahasiswa di hari guru. Pidato tersebut
ditulis dalam bahasa india murni , penulisannya dibantu oleh pustakawan Dubey
Jee. Pustakawan Dubey Jee menyiapkan teks pidato yang isinya memuji Rektor
Universitas Imperial College of Engineering (ICE) India Dr.Viru Sahastrabuddhe atas
pencapaiannya selama menjadi rektor dan juga pujian untuk menteri pendidikan
yang akan hadir. Teks pidato itu dibuat
agar Virus dan menteri pendidikan
terpesona.
Tapi ketika Chatur membacakan teks pidato itu dengan percaya diri di depan khalayak ramai orang-orang riuh,tertawa terpingkal-pingkal serta diiringi tepuk tangan membahana. Bukan karena pidatonya bagus tapi isi pidato itu menghina Rektor Universitas ICE dan menteri pendidikan dengan kata-kata cabul. Beberapa kata dari teks pidato tersebut sudah dirubah dengan kata-kata cabul, hanya beberapa kata yang dirubah tapi sudah merubah semua esensi pidato tersebut. Chatur tidak menyadari hal tersebut karena yang dilakkukanya hanya menghapal teks pidato yang sudah disiapkan pustakawan Dubey Jee. Chatur hanya menghafal tanpa tahu maksud dan arti dari teks pidato tersebut
2.
Kita Memang Harus
Belajar Agar Lulus Tapi Bukan Sekedar Lulus.
![]() |
Rancho Kuliah |
3. All Is Well, Masa Depan Memang Tidak Pasti Tapi Menakutinya Tidak
Akan Membuatnya Lebih Baik
![]() |
All Is Well |
Teman Rancho, Rastogi memilki
phobia terhadap masa depan. Ia takut menghadapi masa depan, takut kalau tidak
lolos, takut kalau kakaknya tidak bisa menikah,
takut kalau tidak bisa bekerja dengan layak . Untuk mengatasi ketakutan
tersebut Rastogi memakai jimat yang ia sematkan disetiap jarinya. Tapi
ketakutan Rastogi tidak pernah berkurang malah semakin menjadi. Hal itu
membuatnya menjadi pribadi yang rendah diri, karena rendah diri Rastogi tidak
bisa melakukan apa-apa. Masa depan memang penuh dengan ketidakpastian, tapi
kalau kita terlalu takut menghadapinya
malah akan membuat kita terjebak dan akhirnya tidak melakukan apa-apa.
4. IQ
(intelligence quotient) memang penting, Tapi EQ (emotional quotient)
Tidak Boleh Dilupakan
![]() |
Rancho dan Teman-Teman |
Rancho
tidak hanya memiliki IQ yang baik tapi ia juga memiliki EQ yang sangat kuat. Ia
sangat peduli dengan teman-temannya, ia peduli dengan orang-orang sekitar.
Rancho rela mengerjakan tugas kakak tingkatnya yang sebentar lagi akan di dropout
dari kampus. Padahal sebentar lagi ia juga akan ujian akhir. Rancho juga pernah
berkata “Persahabatan lebih
mulia dari manusia itu sendiri “
Kepada Pia disaat dia memilih berjaga menunggui ayah Rastogi yang sekarat
dirumah sakit padahal besok ia ada ujian. Katanya lagi “Ada banyak ujian di dunia ini tapi ayah hanya ada satu, malam ini kami
akan menjaga sang Pak POS teladan lebih dulu”.
5. Belajarlah
Dengan Sepenuh Hati Bukan Karena Keterpaksaan Ataupun Ketakutan
![]() |
Rancho di Dalam Kelas |
Belajar hanya karena
keterpaksaan ataupun ketakutan tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
Farhan kuliah teknik karena takut dan dipaksa ayahnya yang menakutkan seperti
Hitler membuatnya harus bertengger diperingkat terakhir disepanjang kuliah.
Rastogi kuliah dengan penuh ketakutan membuatnya jalan ditempat padahal ia
sudah lari kencang, lelah tapi tidak ada hasil.
Seperti kata Rancho “Singa sirkus juga belajar untuk bisa duduk di kursi hanya
karena takut dicambuk. Tapi kita tetap boleh menyebut singa ini terlatih bukan
terdidik” belajar hanya karena
keterpaksaan ataupun ketakutan akan membuat kita hanya sekedar terlatih bukan
terdidik.
Komentar