Untuk
yang punya tensi darah tinggi, baperan dan belum cukup umur disarankan film ini
bukan untuk kalian !!!.
Setelah
nonton film ini saya berharap semoga kisah yang ditampilkan dalam film ini
benar-benar hanya karangan/khayalan sang penulis sekenario !!!. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana
sakitnya jiwa dan raga sang pigur utama dalam film ini .
***
Film
bergenre thriller, erotis ini setidaknya masuk 16 nominasi penghargaan dan memperoleh
18 penghargaan . Scene awal film ini memperlihatkan seorang gadis cantik dan
modern yang sedang bekerja di sebuah Bank di Seoul. Ia sedang naik darah karena
melayani pelanggan tua yang memaksa meminjam uang padahal persayaratannya tidak
memenuhi kualifikasi. Gadis ini bernama Hae won, Hae won adalah tipe gadis yang
tempramen dan tidak memiliki empati dan belas kasih. Sewaktu ia pulang ia
melihat gadis yang sedang dianiaya oleh dua lelaki, gadis itu teriak minta
tolong tapi Hae won mengabaikanya. Waktu berselang ada berita yang menampakan
seorang gadis yang mati mengenaskan. Ketika dimintai saksi atas penganiayaan
tersebun Hae won bergeming, ia tidak mau ikut campur. Padahal ayah sang gadis
sudah memohon kepada Hae won.
***
Bermasalah
dengan pekerjaan, degan rekan kerja
tidak harmonis, lelah dengan kerasnya kehidupan di Seoul Hae won memutuskan
berlibur ke kampung halaman sekaligus mengunjungi sahabat lamanya . Sahabat
lama yang terus-menerus mengiriminya surat walaupun tidak ada satupun dari
surat itu ia balas. Ia mengujungi sahabat kecilnya Kim Bok-nam di kampung
halamannya, disebuah pulau terpencil ditengah lautan.
Kim
Bok-nam adalah tipe perempuan pekerja keras, periang, seorang ibu yang sangat
menyayangi anaknya, seorang istri yang manut dengan suami, walaupun suaminya
terkadang berperilaku lebih buruk dari bintang.
Seperti bintang yang hanya mengandalkan insting lapar dan seks !!.
Dipulau
terpencil itu Bok-nam tinggal disebuah rumah kecil bersama putri kecilnya yang
berumur sepuluh tahun, suaminya, adik laki-laki suaminya, ibu mertua, tiga
bibi-bibinya (saudara ibu mertuanya). Kesehariannya beres rumah, menyediakan
makanan, bekerja keras diladang, mengambil madu dan pekerjaan berat lainnya. Meskipun
Bok-nam rajin, patuh tetap saja suami, adik ipar dan bibi-bibinya
memperlakukannya seperti bukan manusia. Dipanggil pelacur,babi, bodoh, dilempar
batu, ditarik rambut sudah menjadi santapan setiap hari bagi Bok-nam. Tidak cukup dengan perlakukan itu saja bahkan
Bok –nam diperkosa secara rutin oleh adik iparnya !!. Suaminya mengetahui hal
tersebut tapi ia pura-pura tidak tahu. Setelah ia diperkosa adik iparnya
giliran suaminya minta dilayani nafsu binatangnya . Tidak puas dengan Bok-nam ,
suaminya menyewa pelacur dari seberang pulau. Ia meniduri pelacurnya dirumah sementara Bok-nam menjaga pintu
sambil makan .
Dimata
ibu mertua dan bibi-bibinya betapapun b bejatnya kelakuan kedua putra dalam
keluarga mereka tetap mereka terbaik, penyelamat, dan penopang keluarga !!.
Puncaknya Bok-nam meminta tolong kepada temannya Hae won untuk membawanya lari ke Seoul. Karena ia tahu bahwa putri
kecilnya sudah menajdi objek seks suaminya.
. Kalaupun Hae won tidak bisa membawanya kabur, ia minta tolong diselamatkan oleh Hae won. Tapi Hae won yang keras hatinya tidak percaya.
Ketika
Bok-nam nekat kabur bersama putrinya, kapal yang akan mereka tumpangi di cegat
oleh suami, adik ipar, mertua dan bibi-bibinya. Seperti tahanan yang tertangkap
dalam pelarian, Bok-nam dihajar tanpa ampun dengan suaminya. Melihat itu putri
kecil Bok-nam membela ibunya, ia menggigit kaki ayahnya. Ayahnya yang naik
pitam melempar putri Bok-nam dengan keras hingga kepalanya terbentur ke batu.
Putri Bok-nam meninggal seketika. Di tepi jurang sahabatnya Hae-won hanya
melihat saja !
Tempat
Bok-nam bersandar dan bersabar sudah hilang, ia sudah hilang arah. Kesabarannya
sudah sampai di ujung. Ditengah terik matahari , ketika mertua dan bibinya
bernyanyi sementara ia panen kentang di ladang. Bok-nam mengayunkan parang yang
ia pakai untuk mengambil kentang ditanah, ia mengayunkan parang menuju bibinya
yang sedang bernyanyi dibawah pohon. Tanpa ada jeda, Bok-nam menebas leher
bibinya satu persatu. Ibu mertuanya melihat hal tersebut setelah keluar dari
dapur langsung lari, bersembunyi. Namun akhirnya ibu mertuanya ketakutan malah
terjun kedasar jurang di pinggir laut. Bok-nam juga menebas satu persatu leher
tetangga yang pernah melecehkannya.
Suami dan adik iparnya pulang dari menjual madu dikota juga menjadi
sasaran Bok-nam . Suami tewas dengan tusukan di dada, setelah tewas Bok-nam
masih menebasnya berkali-kali. Adik iparnya ia juga tenggelamkan didasar laut.
Pulau kecil itu berubah menjadi lautan darah.
Sahabat
yang ia cintai , Hae won juga menjadi sasaran kemarahan Bok-nam. Tapi Hae won
berhasil melarikan diri . Tapi Bok-nam
mengejar Hae-won sampai ke Seoul. Di Seoul Bok-nam juga menghabisi polisi yang
melindungi suaminya dari tersangka pembunuhan putrinya.
Bok-nam
dan Hae won dua sahabat yang berakhir tragis dan menyisahkan luka untuk Hae-won
yang selamat.
Komentar